Diterbitkan:30 Juni 2021 13:18
Sumber:Hasil Mini Riset oleh Rijki Ramdani
Penulis:RIJKI RAMDANI (Guru PAI)

AMS (Ajengan Masuk Sekolah) adalah kegiatan yang diselenggarakan  atas  dasar  proses  pendidikan  karakter  yang  mengutamakan  terhadap  SQ (Spiritual Quotient) terutama pada penanaman Aqidah. Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum mengatakan  bahwa  Pendidikan  yang  dilakukan  di  SMA  Negeri  1  Bandung  itu  tidak  hanya mengacu  atau  bertujuan  meningkatkan  intelektual  quotient,  tetapi  mengedepankan  juga  pada spritual quotient dan jika tercapai, maka emotional quotient nya akan baik pula. Selain itu, juga untuk meningkatkan pendidikan karakter untuk siswa SMA Negeri 1 Bandung.4 Program AMS ini  menjadi  program  unggulan  di SMA  Negeri  1  Bandung,  dengan adanya  AMS  justru  untuk merealisasikan motto SMA Negeri Bandung yaitu BERSATU (Berilmu, Santun, Agamis, Tekun dan  Unggul).  Dengan  demikian  dasar  pemikiran  dibentuknya  program  AMS  yaitu  adanya pentingnya  nilai-nilai  keagamaan  yang  wajib  diterapkan  pada  setiap  siswa.  Maka  kemampuan akademik maupun non akademik, juga agamis pula diraih oleh siswa. Pada spiritual juga siswa akan terbentuk nilai ketuhanan yang maha esa.

Perumusan  program  AMS  ini  telah  lama  dirumuskan  sebelum  adanya  perintah  dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Namun terealisasikannya tahun 2020 dan program AMS sangat  tepat  dilaksanakan  di  SMA  Negeri  1  Bandung.  Karena  program  ini  terkait  batiniyah. Namun karena masa pandemi ini, maka peserta didik mengikuti secara daring atau virtual yaitu melalui aplikasi eLMU SMANSA dan Live Streaming Youtube. Jadi pada intinya penanaman aqidah pada peserta didik dengan keterbatasan pun akan sampai maknanya.

Dalam kegiatan ajengan masuk sekolah, yang harus disiapkan adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pertama, Perencanaan program AMS (Ajengan Masuk Sekolah) dilatarbelakangi oleh keprihatinan sekolah terhadap ilmu agama peserta didik dan goyahnya aqidah yang peserta didik alami saat ini. Kemudian dikuatkan pula pada kebijakan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sehingga menjadi pula penguatan terhadap realisasi visi dan misi SMA Negeri 1 Bandung serta putusan bersama pada musyawarah kerja. Proses perumusan program Ajengan Masuk Sekolah ini dilakukan melalui rapat koordinasi bersama dengan tim manajemen sekolah, MGMP PAI dan guru mapel maupun guru wali kelas. Dokumen  rumusan  tersebut  dikembangkan  menjadi  sebuah  grand  design  persiapan  kegiatan dimana memiliki tujuh poin penting dalam persiapan program Ajengan Masuk Sekolah, yaitu sebagai berikut (1) Narasumber, (2) Kesiapan siswa, (3) Alokasi waktu, (4) Topik, (5) Fasilitas, (6)  Metode,  dan  (7)  Penilaian.  Tujuh  poin  tersebut  penting  untuk  dipersiapkan  agar  program ajengan  masuk  sekolah  benar-benar  tercapai  sesuai  strategi  dan  tujuan  yang telah  ditentukan. Tentunya  dapat  dipahami  pula  bahwa  setiap  langkah  perencanaan  yang  dipersiapkan  dalam program  AMS  ini  dilandaskan  pada  pandangan  teologis,  psikologis,  sosiokultural  dan  ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).  Kedua, Program AMS yang menjadi salah satu program unggulan  di  SMA  Negeri  1  Bandung  dalam  realita  pelaksanaanya  tidak  lepas  dari  kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, yang ketiganya memiliki landasan tersendiri yang  sesuai  dengan  beberapa  sudut  pandang,  baik filosofis-teologis,  psikologis,  sosio-kultural maupun  sudut  pandang  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  (IPTEK).  Ketiga,  evaluasi  dilakukan dengan  menggunakan  3  bentuk  penilaian  yaitu:  penilaian  tindak  lanjut,  penilaian  jurnal,  dan penilaian  tertulis.  Hasil  program  AMS  ini  sangat  bermanfaat  untuk  peserta  didik  yang  dapat mengubah sikap siswa menjadi lebih baik lagi.